Oseng-oseng Gurita Cikeas Dicampur Buaya dan Cicak, Dimasak Oleh Luna Maya dan Prita di RS Omni, Disaksikan Oleh Infotainment

Wah, tak terasa kalau liburan udah hampir habis man! Kita juga belum ngucapin

SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU 2010


bagi yang melaksanakan. Liburan pada kemana aja coy? Happy-happy tentunya kan?

Waduh, untuk nerusin blog ini kayaknya agak sulit ya? Hmm... Kembali ke jati diri gue aja. Kembali menjadikan blog sebagai ajang nulis sesuka hati. Mungkin lama-lama lo eneg sama gue, tapi biarin lah. Nggak peduli. Hahaha.

Oke. Sekarang gue punya topik yang lagi hot yang nggak kalah hot sama goyangan JuPe. Hehehe..

Sekarang dimana-mana setiap lo nyalain TV punya lo apa punya tetangga selalu yang muncul adalah buku berjudul "Membongkar Gurita Cikeas". Jarene, peredaran buku ini ditarik atawa tidak diedarkan, contone wonten ing Ngayogyakarta. Gue yang tinggal di pedalaman ini jadi penasaran sama buku tersebut. Kayaknya gurita yang satu ini enak kalo dibaca, nggak kayak gurita-gurita yang lain. Gue jadi pengen beli buku itu. Gue penasaran kenapa buku tersebut nggak boleh diedarkan oleh presiden. Padahal buku itu tidak mengandung unsur hara, tanpa bahan pengawet yang membahayakan, dan tidak menyebabkan kanker, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin. Buku tersebut memang sebuah kritikan, tapi mengapa Presiden hampir menarik peredaran buku tersebut? Padahal yang tercantum dalam UUD '45, dasar negara kita, dapat kita simpulkan bahwa setiap individu berhak untuk menyampaikan pendapat dalam bentuk tulisan ataupun lisan.

Kenapa di Indonesia tercinta ini para penghuninya sering menjadikan masalah sepele menjadi kasus yang besar ya? Contohnya ya gurita cikeas tadi. Contoh kasus yang lain masih banyak. Contohnya, kasus cicak vs. buaya. Gara-gara penyadapan KPK di POLRI aja jadi masalah. Padahal kalo menurutku KPK punya hak untuk menyadap setiap lembaga. POLRI juga malah memperbesar masalah dengan dugaan Korupsi dalam kepemimpinan KPK saat itu. Contoh yang lain lagi, Kasus status Twitter Luna Maya yang menghina Infotainment. Padahal aku juga biasa menghina pelayanan operator GSM juga nggak jadi masalah(Sttt... Jangan keras-keras...). Menurutku hal itu wajar karena Luna Maya kecewa pada Infotainment, seperti halnya saya kecewa dengan penyedia layanan GSM. Hal tersebut juga terjadi pada Prita yang digugat oleh Rumah Sakit Omni. Hanya berdasarkan milis keluhan Prita terhadap pelayanan Rumah Sakit Omni yang telah menjadikan Ibu dari dua anak yang sebentar lagi menjadi tiga ini mengalami hal yang sulit dalam hidupnya. Dan akhirnya Prita sekarang telah bebas dari gugatan yang bisa menyeret dirinya untuk mendekam dalam tahanan selama enam bulan.

Menurut kalian apa yang menyebabkan semua itu? Apa kalian setuju dengan pendapatku bahwa semua itu menyangkut dengan "UANG"? Mereka hanya menginginkan keuntungan sebesar-besarnya. Apakah tidak ada lagi jiwa PANCASILA di hati mereka? Apakah mereka telah lupa akan isi UNDANG-UNDANG DASAR 1945 yang seharusnya mereka patuhi? Ataukah ini adalah "JIWA BANGSA INDONESIA YANG SEBENARNYA"? Apakah kita akan bahagia dengan hanya mendapatkan keuntungan yang besar? Hidup itu tidak bisa diganti dengan uang boz! Uang itu tidak lebih dari lembaran kertas ysng tidsk bisa membuat kita tersenyum. Lagi pula bila kita mati nanti, kita tak akan membawa sebua itu. Ferrari California pun tak akan kalian bawa untuk menghadap Tuhan. Ingatlah! Saat kita mati nanti, kita hanya berpakaian kain putih dengan bekal kapas. Yang kita perlukan cuma ibadah kita. Dan ingatlah! Kepemimpinan kita akan dipertanggung jawabkan kelak. Dan kita tidak bisa menghindar untuk menjadi pemimpin. Setidaknya kita akan memimpin diri kita sendiri, keluarga, serta orang-orang disekitar kita.

Sebelum gue akhiri, turut berduka cita atas meninggalnya The Rev(drummer Avenged Sevenfold) pada hari Senin siang(28/12) waktu setempat. Serta Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, mantan presiden Indonesia, Drs. H. Abdulrahman Wahid pada hari Rabu(30/12) Pukul 18.45 WIB.

Udah dulu ah. Undang-Undang tentang ICT yang telah menelan banyak korban belum diralat. Sebelum gue ikut-ikutan terlibat dijadikan tersangka. Kalo cuma blog gue yang mimusnahkan sih nggak apa-apa. Tapi kalo gue yang dimusnahkan gimana dong? Gue belum nikah nih! Perbandingan dosa dan ibadah aja kayak 1M:1. Padahal selalu saja menambah dosa. Belum siap mati gue.

Eh, ada pesan buat pak eSBeYe dari gue: Pak, sekarang bukan lagi jaman Orde Baru. Sekarang jamannya kebebasan berpendapat. Dan tolong perbaiki peraturan dan pelayanan dunia maya. Listrik dan Jaringan GSM juga mohon diperbaiki Boz! Di tempat gue sering banget terjadi pemadaman. Sinyal GSM yang notabene sudah menjadi kebutuhan primer juga kurang baik. Pelayanannya juga kurang memuaskan. Rata-rata berupa tarif promo dengan syarat dan ketentuan berlaku. Promonya aja mahal, apalagi nggak promo?

Kepada para pihak yang bersangkutan:


Ampuni saya pak! Saya hanya ingin menuliskan isi hati saya. Jangan ajukan saya ke pengadilan. Saya juga masih punya kewajiban untuk belajar. Sekali lagi ampun... ampun.. ampun..(Sunah Rosul, 3x. Hehehe..)

0 komentar:

jam dinding pun tertawa